MODEL PENELITIAN FEMINISME: KHADIJAH AL KUBRA ROLE MODEL FEMINISME DALAM ISLAM

Abstract

Model penelitian feminisme menjadi alternatif model penelitian kualitatif dengan fokus penelitian terletak pada perbedaan mendasar antara laki-laki (male) dengan perempuan (female) serta akibat dari perbedaan tersebut dalam kehidupan. Pada dasarnya penelitian feminisme harus memperhatikan konstruksi budaya dari dua makhluk hidup yakni laki-laki dan perempuan, untuk menguji perbedaan dan persamaan, pengalaman dan interpretasi keduanya dalam berbagai konteks dan jenis hubungan sosial. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian dengan pendekatan feminisme untuk mengkaji dan meneliti peran dan kedudukan feminisme pada awal penyebaran Islam dikhususkan dengan seorang tokoh yang menjadi panutan wanita muslimah, sosok yang sangat berpengaruh dalam kehidupan dan dakwah Nabi Muhammad SAW yaitu Khadijah Al Kubro. Hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam pandangan Islam adalah untuk saling melengkapi dengan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pasangan, bukan untuk berkompetisi mencari yang paling unggul di antara keduanya. Keberadaan perempuan merupakan kekuatan penyeimbang bagi laki-laki, tidak ada dominasi antara satu dengan yang lainnya. Laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban di dalam memberikan peran dan partisipasi sosial dan politik. Khadijah sebagai role model perempuan dalam Islam telah berhasil memainkan perannya dengan menjadi pendamping sekaligus penasihat utama Nabi Muhammad dalam berjuang menyebarkan ajaran islam. Khadijah merupakan sosok, figur dan tokoh perempuan di saat kuatnya budaya patriarki, turut terlibat dalam sejarah memeriahkan konstelasi pengetahuan betapa pentingnya arti perjuangan menghadapi budaya yang sudah mengakar tersebut. Peran Khadijah memiliki relevansi dengan semangat pergerakan kaum perempuan di masa era global saat ini. Realitas sejarahnya memiliki peran signifikan dalam melakukan formulasi kehidupan sosial keagamaan dan kemasyarakatan.