Relevansi Konsep Pertumbuhan Inklusif Sayid Nawab Haider Naqvi terhadap Strategi Pembangunan Ekonomi Kontemporer di Negara Muslim
Keywords:
Pertumbuhan Inklusif, Sayid Nawab Haider Naqvi, Strategi Pembangunan Ekonomi, Pembangunan Ekonomi Muslim, Redistribusi Kekayaan , Ekonomi InklusifAbstract
Penelitian ini menganalisis relevansi konsep pertumbuhan inklusif yang dikemukakan oleh Sayid Nawab Haider Naqvi dalam konteks strategi pembangunan ekonomi di negara-negara Muslim. Fokus penelitian ini adalah bagaimana prinsip-prinsip pertumbuhan inklusif dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ketimpangan pendapatan, ketergantungan pada sumber daya alam, dan terbatasnya akses layanan dasar. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai relevansi konsep Naqvi dalam kebijakan pembangunan di negara-negara seperti Indonesia, Pakistan, Mesir, dan Bangladesh. Data sekunder dikumpulkan dari karya Naqvi serta literatur terkait strategi pembangunan ekonomi di negara-negara Muslim. Analisis tematik dilakukan untuk mengidentifikasi tema-tema utama seperti ketimpangan pendapatan, akses infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa Naqvi mengkritik pendekatan berbasis PDB yang sering gagal mendistribusikan manfaat pertumbuhan secara merata. Ia menekankan pentingnya tiga pilar utama: peningkatan pendapatan per kapita, pengurangan ketimpangan, dan penurunan kemiskinan. Naqvi juga menyoroti peran penting pemerintah dalam kebijakan redistributif, terutama dalam meningkatkan investasi pada infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan untuk memastikan distribusi yang adil dari manfaat pertumbuhan ekonomi. Industrialisasi dipandang sebagai elemen kunci dalam menciptakan lapangan kerja produktif dan berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep pertumbuhan inklusif Naqvi sangat relevan untuk negara-negara Muslim dalam mencapai pembangunan ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Indah Suwarni, Arfarizan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.