INOVASI DAN STRATEGI MEMBANGUNAN PARIWISATA DI KALIMANTAN SEBAGAI TAMAN ALAM INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DELIBERIATIF, KEARIFAN LOKAL DAN MEDIA SOSIAL
Keywords:
Pendahuluan Inovasi dan Strategi Membangunan Pariwisata, sebagai Taman Alam IndonesiaAbstract
Era kolonial Belanda, pendudukan Jepang dan pasca Indonesia merdeka Kalimantan belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah terutama pembangunan infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) termasuk dalam pengelolaannya sumber daya alamanya (SDA). Minimnya perhatian pembangunan terhadap Kalimantan dari era ke era termasuk era Indonesia merdeka, menjadi salah satu penyabab Kalimantan terlambat menerima informasi pada tahun 1945 Indonesia sudah merdeka, sudah memproklamasikan kemerdekaanya. Sehingga Kalimantan terlambat memperoleh semangat nasionalisme, masyarakat Kalimantan saat itu masih sibuk mengusir penjajah, masih menjadikan Sultan dan Kepala atau Ketua Adat sebagai patron persatuan dan kesatuan di tanah Kalimantan. Berdasarkan pengalaman sejarah diatas, ketika Soeharto berkuasa secara praktis Kalimantan dibangun dengan pendekatan pertahanan dan keamanan dengan menempatkan TNI dan membangun pos – pos keamanan disepanjang perbatasan, wilayah perbatasan “seolah – olah“ sebagai daerah yang rawan akan ancaman dari pihak luar. Sedangkan masyarakat asli yang tinggal di pedalaman Kalimantan yang sudah terbiasa dengan hidup di hutan dan berinteraksi dengan alam direlokasi oleh pemerintah ke kota mendekati pusat pemerintahan dan ekonomi. Kesalahan presepsi dalam membangun Kalimantan dimasa lalu sebaiknya jangan terulang, saatnya Kalimantan menikmati pembangunan, saatnya mengalihkan pembangunan di tanah Kalimantan, menikmati timbal balik atas alam mereka yang sudah dieksplorasi dan eksploitasi. Dengan adanya perubahan preskpektif pembangunan yang dilakukan secara sungguh sungguh dan konsisten terhadap Kalimantan salah satunya dengan pengembangan pariwisata dan dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan diharapkan terjadi percepatan dan pemerataan pembangunan di Kalimantan khususnya dan seluruh daerah di Indonesia pada umumnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami (to understand) fenomena atau gejala sosial dengan lebih menitik beratkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada memerincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.