EFEK SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL PROPOLIS YANG DI ISOLASI DARI SARANG LEBAH (APIS MELLIFERA L) TERHADAP SEL KANKER MCF-7
Keywords:
Ekstrak Propolis (Apis mellifera L.), sitotoksik, Sel kanker MCF-7, merah netral, IC50, Propolis Extract (Apis mellifera L.), cytotoxic, MCF-7 cancer cells, neutral red, IC50Abstract
Propolis adalah substansi seperti lem yang dibentuk oleh lebah madu dari resin tumbuhan yang mempunyai kemampuan sebagai antimikrobia dan antiviral, selain itu juga berfungsi sebagai anti-inflamasi, antimalaria, hepatoprotektif dengan aktivitas biologis melawan tumor, antikanker dan menstimulus sistem imun dengan meningkatkan perlekatan serta kemotaksis dari limfosit. Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol. Dilakukan uji sitotoksisitas ekstrak etanol terhadap sel kanker MCF-7 dengan menggunakan metode merah netral. Ekstrak propolis yang berasal dari daerah Batang memiliki nilai IC50 sebesar 36.72 µg/ml, lebih kuat dibandingkan dengan daerah Lawang sebesar 68.70 µg/ml dan Sukabumi sebersar 71.82 µg/ml dan hasil tersebut tidak berbeda makna dibandingkan dengan kontrol positif (Zederone dan siklofosfamid).
Propolis is a glue-like substance formed by honeybees from plant resins which has antimicrobial and antiviral properties, besides that it also functions as anti-inflammatory, antimalarial, hepatoprotective with biological activity against tumors, anticancer and stimulates the immune system by increasing adhesion and chemotaxis of the immune system. lymphocytes. Extraction was carried out by maceration with ethanol as a solvent. Cytotoxicity test of ethanol extract was carried out on MCF-7 cancer cells using the neutral red method. Propolis extract from the Batang area had an IC50 value of 36.72 g/ml, stronger than the Lawang area of 68.70 g/ml and Sukabumi of 71.82 g/ml and the results were not significantly different compared to the positive control (Zederone and cyclophosphamide)